It hurts to see him/her with someone else, but it will be much more painfull to see him/her suffer...begitulah pendapat seseorang yang memasrahkan cintanya karena sang pujaan hati sendiri berstatus in relationship...Benarkah harus berakhir begitu?
Dari sisi "cacad" sendiri,masalah ini agak rumit karena memang akan ada 2 sudut pandang yang bisa meluas kemana-mana,mana yang benar mana yang salah mana itu relatif,yakk benar selalu relatif,karena akan ada luck factor juga sebagai pendukung...^^
Sudut pandang pertama yakni "TINGGALIN AJA"
-Dikarenakan saat kita dekat denganya,dan dia bercerita tentang pasanganya,itu cukup memakan hati*miris
-Masih banyak orang jomblo,cari saja yang lain.
-Semakin lama kamu menunggu,akan semakin menyakitkan
-dll
Sudut pandang yang kedua yaitu "KEJAR TERUS"
-kalau anda teman dekatnya,bisa ada kesempatan lagipula banyak hubungan berawal dari sahabat
-Jangan sampai ada penyesalan di akhir,tidak ada salahnya untuk nekad tapi logis..
-atau ada pula yang bersemboyan "selama janur kuning belum melambai,masih ada kemungkinan"
-dll
Dari 2 sudut pandang diatas ,keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan yang berbeda,dan menjalani salah-satu dari keduanya pun tidak salah...terserah mana jalan yang akan anda ambil...
Tapi kalau dari orang cacad sendiri,lebih baik simpanlah dalam hati...kontrol emosi anda,cinta termasuk bentuk emosi yang meluap-luap sehingga dibutuhkan pengendalian diri untuk mengontrolnya...Jadi di saat yang sama,lakukan bentuk kegiatan lain sehingga pikiran anda tidak hanya terfokus denganya atau anda akan kehilangan kendali lagi,silahkan bila anda berusaha mencari orang lain namun jangan sampai anda jadikan pelampiasan...Bila sudah ada kesempatan,langsung ambil,jangan sia2kan lagi...^^
NB:Jika anda nekad,dan kelihatanya si "DIA" juga mempunyai daya tarik dengan anda...silahkan anda memberi pilihan padanya,ingin memilih pasanganya atau anda...Bila dia tidak memilih keduanya,bunuh saja(sudah dikasi 2 masa minta 3)...
0 Comments:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda